Pesan Ukhuwah dalam Dekapan Sang Khalifah
Karya : Yantikah
Ku
adukan padanya sebuah kontemplasi
Ku
adukan padanya tentang batin ini
Ku
adukan padanya akan jiwa ini
Ku
adukan padanya atas amal ini
Sedikitpun tak ada bekal rasanya kubawa dihadapanmu
Keheningan dan kegelapan dilarut malam kembali
membuatku tersadar
Aku
belum siap !
Sungguh
aku belum siap menerima catatan amalku ...
Aku
belum siap !
Sungguh
aku belum siap untuk kau sidang disisa umurku...
Sungguh
aku belum siap !!
Seketika tersadar...
Sejenak berteriak dalam hati
Jadikan tanah saja aku ini, agar kehadiranku tak perlu
dipertanggungjawabkan
Terlalu hina rasanya...!?
Tatkala mulai menata hati dan bertanya
Amanakah aku dengan usiaku?
Amanakah aku dengan masa mudaku?
Amanakah aku dengan segala nikmat darimu?
Tuhan...
Lunglai
sudah rasanya seluruh jiwa ini
Jika
menghitungya detik demi detik
Rasanya
mulai pudar khalifah ini
Tuhan...
Bahkan
kecintaanku pada selainmu
Mengalahkan
keinginanku mengikuti manusia sang mulia
Lantas...
Dimankah posisi diri ini ?
Selama ini, Keindahan dunia lebih kumenangkan
dibanding cintamu
Padahal sesungguhnya...
Penghambaan terhadapamu laksana ritual tanpa ruh
Penghambaan terhadapmu laksana pujian tanpa iman
Penghambaan terhadapmu laksana khilaf tanpa pembenaran
Untukmu
sang sang pencipta...
Hingga
kini, kucoba tuk terus berjalan
Menyusuri
dunia yang keruh sampai akhir hidupku datang
Meski
belum kutemukan pencerahan pesan damai
Hanya
satu yang kupinta
Tuhan...
Aku ingin mati dalam keadaan mencintaimu
Aku ingin mati dalam kesucian atas penghambaan
terhadapmu
Aku ingin mati dalam cercahan amalku
Aku ingin mati tanpa sebuah kontemplasi
Kesendirian
yang mengajariku akan hal itu
Disudut
perenungan ! kutemukan arti hidup keduniaan
Dimana
pada satu titik menyadarkan untuk kita seluruh manusia
Dunia
hanyalah permainan
Dunia
hanyalah tempat bersendagurau
Dunia
hanyalah tempat sementara utuk kita bermain peran
Dunia
hanyalah sandiwara belaka
Negeri
akhiratlah yang sesungguhnya...
Untuk kalian para khalifah...!
Jika derita buatmu adalah hikmahnya
Maka hapuslah lukis senyum dibibirmu yang mulai lesu
Gantikan iba mu dengan seribu cahaya baru
Tanpa seorangpun yang tau
Biarkanlah yang lalu keruh, tak utuh dan penuh debu
Biarkanlah ngarai yang menglirkannya, dan menghapuskan
dosa yang lalu
Untuk
kalian para khalifah...!
Ingatlah
selalu pesan damai ini
Kesabaran
dan keyakinan yang melimpah cintanya
Mampu
menjernihkan muara
Mampu menghapuskan
beribu dosa
Arahkanlah
pandanganmu pada satu titik ukhuwah
Niscaya
akan kau temukan jalan cinta untuk yang maha cinta